MASA
KELAHIRAN
Pada hari Rabu,
kurang lebih pukul 15.00 WIB, ada seorang wanita yang merasakan sakit pada
perutnya, ia merasakan bahwa janin dalam perutnya sudah ingin dilahirkan ke
dunia ini, apakah kalian tau siapa wanita itu? Ya, dia adalah ibu ku, namun
saat tiba di rumah sakit sekitar pukul 16.00, dokter mengatakan bahwa wanita
tersebut belum waktu nya utuk melahirkan, karena usia kandungan nya masih 7
bulan, dan di prediksi kan akan melahirkan pada bulan Desember, kemudian wanita
tersebut dan suaminya kembali lagi ke rumah, ternyata sekitar jam 21.30 wanita
itu merasakan sakit lagi pada perut nya, kemudian sekitar jam 22.00 ibu si aku
tiba di rumah sakit Cut Mutia, setelah melalui proses yang menguras
tenaga ibu ku dan dalam waktu yang cukup lama, pada Tanggal 25 September Tahun
1996 akhirnya aku di lahirkan sekitar pukul 22.30, walaupun aku lahir dalam ke
ada'an prematur, karena hanya 7 bulan berada di kandungan ibu ku, namun aku di
lahirkan secara normal.
Saat melihat
bahwa buah hati nya lahir dengan selamat di sertai kondisi yang normal, ayah ku
pun lega dan sangat gembira, ayah ku bergegas menggendong aku yang saat itu
masih bayi, lalu mengumandangkan adzan ke telinga ku.
Tidak hanya
ayah dan ibu aku yang bahagia, tetapi nenek dan kakek ku (orang tua dari ayah
dan ibu ku) juga merasakan hal yang sama, karena pada saat itu, si aku adalah
cucung pertama dari kedua belah pihak.
Aku lahir dari pasangan suami istri yang bernama Gunawan parikesit, SH dan Eka
Yuni Harti, SE . pada saat itu status ku adalah anak pertama . Orang tua aku
memberikan nama Alfpinka Mutia Rahmanita kepada aku, nama tersebut mempunyai
arti dan makna, kata pertama adalah “ALFPINKA” dan jika di artikan : “ALF” yang
artinya “ALIF” mengartikan bahwa si aku adalah anak pertama, “PIN”
merupakan singkatan dari “Peringatan Imunisasi Nasional” di karenkan pada saat itu
aku lahir saat Indonesia sedang memperingati hari imunisasi Nasional, dan “KA”
yang mengambil dari nama ibu si aku yang bernama “EKA”, lalu kata ke dua dari
nama ku adalah “MUTIA” , aku di berikan nama tersebut karena dia lahir di Rumah
Sakit Cut MUTIA, kemudian kata ke tiga dari nama aku adalah “RAHMANITA”, nama
ini artinya adalah “RAHMAT DARI ALLAH” , sekian lah arti dari nama aku.
MASA
BALITA
Aku memanggil
ke dua orang tua ku dengan sebutan “Mama” dan “Papa” , dan keluarga ku
memanggil ku dengan nama “Uti” yang di ambil dari nama tengah nya, yaitu
“MUTIA” Aku mendapatkan ASI full selama 6 bulan, dan selama sekitar 2 tahun
tahun mendapat kan ASI tambahan, karena menurut orangtua si aku, ASI mempunyai
nilai gizi dan manfaat yang lebih bagus untuk si aku, ketimbang susu kaleng
yang bisa saja menimbulkan alergi kepada aku, semasa balita aku meminum susu
kaleng yang bermerek pro milk. Ketika berumur 3 setengah tahun, aku di biasakan
oleh ke dua orang tua nya untuk tidak memakai botol dot bayi lagi, melainkan
sudah meminum susu melalui gelas, pada awalnya aku belum bisa melepaskan
kebiasaan nya meminum susu memakai botol dot bayi, namun orang tua ku ternyata
tidak kehabisan akal, suatu hari saat aku meminta di buatkan susu dengan botol
bayi, ke dua orang tua nya memberi tahu aku yang saat itu masih lugu, bahwa
botol dot bayi nya tertinggal di dokter saat si aku sedang berobat karena
terkena flu, dan ternyata si aku pun percaya dan semenjak itulah aku terbiasa
meminum susu menggunakan gelas.
Semasa kecil ku
(saat aku masih balita), aku mempunyai sifat yang riang dan jarang menangis,
namun aku bisa histeris seketika bila di takut-takuti dengan topeng-topeng yang
berbentuk seram, tapi walaupun aku tidak begitu menyukai
topeng-topeng yang menurut ku aneh, aku sangat menyukai badut, aku akan tertawa
terbahak-bahak bila ada badut yang menari-nari di hadapan ku. Saat itu aku
mempunyai paman laki-laki (adik dari ibu ku), aku memanggil nya dengan sebutan
“puan” ,
aku yang masih
balita sangat dekat dengan paman ku itu, puan memang menginginkan kepoanakan
laki-laki, namun walaupun kepoanakan pertama nya itu adalah seorang perempuan,
paman ku tetap mendandani kepoanakan nya ini dengan dandanan khas laki-laki,
dan semasa balita aku sangat sering di ajak oleh puan berkeliling menaiki mobil
jib terbuka kesayangan paman ku itu, aku yang belum mengerti apa-apa merasa
senang di dandani seperti anak laki-laki dan di ajak jalan-jalan menaiki jib paman
(puan), sampai-sampai aku pun hafal dengan lagu-lagu yang sering di nyanyikan
puan, lagu-lagu yang bernada tinggi dan ber irama sedikit nge rock, berbeda
lagi dengen paman ku, tante aku yang waktu itu masih menduduki bangku SMA, dan
juga sangat dekat dengan diriku, memepunyai sifat yang lumayan feminim, aku
sering di bacakan dongeng tentang Cinderella, putri salju, cerita Barbie dan
dongeng-dongeng tentang putri kerajaan yang lain nya. Aku memanggil orang tua
ayah ku dengan sebutan “Nenek Haji” dan “Datuk Haji” , dan memanggil orang tua
ibu ku dengan panggilan “Inyik Mother” dan “Inyik Father” , mungkin panggilan
aku kepada orang tua ibu ku cukup aneh di dengar, namun panggilan itu adalah
panggilan turun temurun dalam keluarga ibu ku. Karena aku adalah cucung
pertama, aku pun mendapat panggilan dan gelar “Ratu Puteri” dari nenek
dan kakek ku (orang tua ibu ku).
Saat umur 3 tahun, aku sudah di ajarkan membaca oleh orang tua ku, dan ketika
umur aku memasuki 4 tahun, aku sudah bisa membaca dengan baik, dan aku juga di
ajarkan mengaji, begitu pula dengan berhitung, saat ber umur 4 tahun
setengah, aku sudah bisa tambah-tambahan dan perkurangan.
MASA
TK
Aku menerima
pendidikan di Taman Kanak-Kanak pada usia 3 tahun 9 bulan di TK Sari Teladan,
namun setangah tahun kemudian, aku di pindahkan ke TK Al-Kautsar, dengan alasan
pada saat itu TK Al-Kautsar di kenal sebagai Taman Kanak-kanak yang bagus, aku
biasa nya di panggil dengan panggilan “Alfpinka” oleh kawan-kawan dan guru-guru
ku, ketika TK enol besar semester 2, aku tidak di tunggui lagi oleh orang tua
ku maupun pengasuh ku lagi, yang meminta adalah diriku, dengan alasan agar aku
bisa lebih leluasa bermain dengan kawan-kawan ku, aku memang cepat akrab dengan
kawan-kawan ku di TK, aku juga senang senang jika bermain bersama-sama dengan
kawan yang baru ku kenal, namun aku saat masih TK tidak senang jika di ganggu
oleh kawan nya yang mencoba mengusik permainan yang sedang di mainkan aku dan
kawan-kawan ku, tidak segan-segan aku langsung menghampiri anak yang sudah
mengganggu permainan ku dan kawan-kawan ku, namun jika kawan ku itu tidak
mengganggu lagi, aku akan mengajaknya untuk bermain bersama, biasanya permainan
yang sering di mainkan aku adalah menyusun balok-balok kayu menjadi
bentuk-bentuk rumah, membuat bangunan dari pasir yang ada di halaman sekolahku,
bermai ayunan, dan juga sekuter.
Aku sangat suka
bila ada kegiatan di sekolah nya ada yang menggunakan alat-alat musik, saat itu
aku mendapat bagian untuk memainkan drum, saat itu aku juga sangat menyukai
menggambar dan mewarnai, di rumah orang tua dari ibu ku, terdapat tembok kosong
yang pada saat itu di jadikan sebagai ruang makan, jadi setiap kali aku bermain
ke rumah nenek dan kakek ku, aku selalu memberikan coretan-coretan dengan
berbagai bentuk di dinding kosong tersebut, walaupun sudah di tegur agar tidak
mencoret tembok itu lagi, bahkan aku di belikan buku gambar agar tidak mencoret
tembok itu lagi, namun tetap saja aku mengulangi perbuatan yang menurut ku
menyenangkan itu, yaitu mencoret-coret tembok kosong di ruang makan rumah nenek
dan kakek ku, pada suau hari aku mengikuti lomba mewarnai saat diriku masih
duduk di TK enol kecil, aku belum mempunyai pengalaman apapun, saat di berikan
kertas yang sudah ber isikan gambar mobil, aku pun mewarnai gambar tersebut
sebisa nya, dan ternyata aku mendapatkan juara 3, menyadari bahwa aku mempunyai
hobi menggambar, kedua orangtua ku pun mengikuti aku kursus menggambar, dan
ternyata aku memang punya bakat di bidang tersebut, ketika sekolahku mengadakan
lomba mewarnai kaligrafi, aku pun di ikut sertakan pada lomba tersebut, dan
hasilnya memuaskan, aku meraih juara 1, sejak saat itu bakat dan hobi melukis
ku terus ku kembangkan.
Selain menggambar, aku juga gemar menari, aku akan langsung mengerakkan tubuh ku
dengan berbagai gaya jika sudah mendengar suara musik, aku juga mengikuti exkul
menari di TK ku itu, salah satu contoh nya adalah tari india dan tari pompom,
yaaa, aku memang menyukai tarian yang menggunakan gerakan-gerakan lincah, saat
mengikuti test IQ di sekolahnya, aku di beritahu bahwa mempunyai IQ 134 Gifted
dan tipologi kepribadian ACHIEVER, aku juga cepat menangkap pelajaran-pelajaran
yang di berikan.
Saat ulangtahun
ku yang ke 5, aku merayakan pesta ulangtahun ku di kelas ku, yaitu kelas B2,
saat itu aku merasa sangat riang, aku yang saat itu baru menginjak umur 5
tahun, tentu saja senang karena mendapatkan hadiah dari kawan-kawan ku dan juga
kue, saat ulangtahun ku yang ke lima itu, aku memakai baju pesta berwarna hijau
dan bertali satu, baju tersebut menyatu deng dengan androk ku yang mana panjang
nya sampai mata kaki, aku juga di dandani, dengan gaya centil aku menebarkan
senyuman ku dan bergaya-gaya di depan kaca, hehehe, ketika berjalan menuju
kelas ku, aku ber lenggak-lenggok bagaikan model di atas panggung, maklumlah,
karena saat itu aku mengenakan sepatu pesta, jadi aku ingin berjalan
mengimbangi sepatu yang ku pakai, sehingga tingkah ku itu mengundang tawa ayah
dan ibu ku.
Pada tahun
2000/2001 aku lulus dari TK nya, saat itu di adakan acara perpisahan , aku dan
kawan-kawan ku menampilkan tarian Dinding Pak dinding, dan aku juga menampilkan
tarian modern menggunakan pom-pom, pada saat itu aku memakai baju dan rok
berwarna hijau, untuk menyesuaikan pom-pom nya yang juga berwara hijau.
Masa sd
Aku memasuki
Sekolah Dasar saat masih ber umur 5 Tahun 9 Bulan aku sudah memasuki Sekolah
Dasar, aku bersekolah di SD Al-Kautsar, SD tersebut adalah sekolah pilihan aku
serta pilihan dari diri ku, menurut aku, sekolah tersebut sangat menari
bangunan nya, memang aku sudah tertarik pada Sekolah Dasar tersebut sedari aku
masih TK, dan menurut orang tua ku, sekolah itu tepat untuk ku karena
lebih mengarah pada ajaran-ajaran islam, saat kelas 1 aku menapati kelas
1C,wali kelas nya bernama Rostina, aku tidak mendapat kesulitan dalam
mendapatkan teman, karena kawan-kawan ku yang juga dari TK AL-Kautsar banyak
yang satu kelas dengan ku, dan yang membuat aku lebih senang adalah kawan dekat
ku semasa TK yang bernama Veliycia Meidina juga satu kelas dengan ku.
Saat kelas 1
aku tidak mendapatkan kesulitan lagi dalam membaca maupun menulis, karena aku
telah di ajarkan hal-hal tersebut ketika masih balita, dan sejak SD si aku
memang selalu di ikuti berbagai kursus oleh orang tua nya, mulai dari
kursus-kursus yang mengandug nilai seni seperti kursus Balet, Vokal, Menari,
dan Melukis, sampai kursus-kursus mata pelajaran seperti Aritmatika, bimbingan
belajar, dan kursus bahasa inggris, banyak orang yang mewanti-wanti pada orang
tua si aku bahwa si peulis akan merasa terlalu lelah, namun jika perkataan
tersebut di dengar oleh si aku, peulis pun langsung berkata bahwa dia sama
sekali tidak merasa terganggu oleh kursus-kursus tersebut, bahkan menurut si aku,
kursus-kursus yang di ikuti nya adalah hiburan bagi nya, memang benar, sebagian
besar dari kursus yang di ikutinya adalah kemauan dari diri si aku sendiri,
saat pembagian rapor semester pertama, si aku mendapatkan ranking 1, orang tua
si aku senang karena anak sulung nya itu mendapatkan ranking 3 besar,
begitu pula
dengan si aku, namun si aku tidak terlalu puas, karena dia ingin mendapatkan
rangking 1, ranking yang menurutnya paling tinggi.
Akhirnya pada
semester 2, si aku belajar dengan lebih giat lagi, tekadnya untuk mendapatkan
ranking 1 memang sangat besar, dan dengan di bantu oleh dukungan dari orang tua
nya, seperti ibu nya yang tidak peernah letih untuk mengajari si aku, akhirnya
keinginan si aku pun tercapai untuk meraih ranking 1, pada semsester dua, si aku
memang sudah di janjikan oleh nenek dan kakek nya, bila dia bisa meraih
rangking 1, si aku akan di belikan piano mini yang menggunakan listrik, dan hal
tersebut juga menjadi salah satu motivasi si aku, si aku juga mengikuti lomba-lomba
modeling ke tingkat Nasional, dan juga lomba-lomba lukis tingkat provinsi, saat
berumur 5 tahun, si aku mengirimkan hasil lukisan nya di atas kanfas dalam
ajang “KARYA ANAK NUSANTARA” dan lukisan si aku yang berjudul “Bermain Di
Bulan” terpilih, dan Terlelang sebesar 8 Juta Rupiah.
Saat kelas 2
SD, si aku mendapati kelas 2C, dan teman-teman sekelas nya pun tidak ada yang
berubah,namun wali kelas nya tidak sama dengan yang dulu lagi, wali kelas nya
di kelas 2 adalah Bapak Sidik Sampurno,beliau adalah seorang guru yang bijak
dan demokratis, Pak Sidik mudah akrab dengan murid-murid nya, ya, seperti saat
kelas 1, si aku lagi-lagi meraih ranking 1 di kelas nya, dan itu semua berkat
kerja keras serta dukungan dari keluarga nya, setahun kemudian, aku naik ke
kelas 3, memasuki kelas 3C, wali kelas baru nya adalah Ibu Fitri dan Pak
Zakaria, waktu itu wali kelas nya ada dua, seharusnya hanya satu, namun pada
saat itu Bu Fitri sedang hamil tua, jadi Pak Zakaria di tugaskan untuk
mendampingi Ibu Fitri mengajar, sekaligus menjadi pengganti Ibu Fitri di saat
beliau melahirkan, alhamdulillah selama kelas 3, si aku tetap bisa
mempertahankan peringkat nya itu, yaitu ranking 1, dan juga prestasi nya di
bidang melukis, saat itu aku mengikuti lomba di tingkat
Kota dan terpilih menjadi pemenang
ke tingkat Provinsi, berkat latihan yang giat dan di sertai niat yang sangat
tinggi, si aku lolos ke babak selanjutnya, dan mewakili Provinsi Lampung untunk
mengikuti loma ke Tingkat Nasional, nama perlombaan yang di ikuti nya adalah
“HHK Award” , perlombaan tingkat Nasional itu di adakan di Puncak Bandung, aku
mendapatkan banyak teman baru dari berbagai daerah, dan yang paling dekat
dengan aku adalah peserta yang berasal dari Banten dan Bogor, saat hari ke 3,
di mulailah perlombaan, dan malam nya di adakan pengumuman, namun si aku tidak
mendapatkan juara, karena finalis dari kota lainnya juga sangat hebat, meski
begitu aku tidak berputus asa, dia terus mengikuti lomba-lomba menggambar tingkat
kota maupun Provinsi, dan selalu mendapatkan juara tiga besar, mulai dari juara
1 sampai juara 3.
Saat kelas 4 SD, aku memasuki kelas
4C, ternyata wali kelas nya adalah Bapak Sidik lagi, yaitu wali kelas nya
sewaktu kelas 2 SD, Alfpinka sangat senang, tak hanya si aku yang senang,
tetapi kawan-kawan nya pun turut senang, masa kelas 4 SD di lewati si aku
dengan lancer, dan lagi-lagi si aku meraih ranking 1, dan tetap mengikuti
lomba-lomba yang di gemari nya, seperti lomba modeling dan lomba menggambar,
saat kelas 5 si aku memasuki kelas 5C dan wali kelas nya adalah Bapak Agus,
Bapak Agus adalah seorang guru yang sangat bersahabat dengan murid-murid nya,
dan gaya bicara nya pun sangat khas serta riang, namun kalu sudah marah, dia
benar-benar tegas, saat kelas 6, si aku memasuki kelas 6B, dan wali kelas nya
adalah Bapak Alm. Hamdan Saji, beliau sangat mengagumkan, cerdik, lucu, tegas,
dan sangat bijaksan, dan kalau mengajarkan dan menerangkan pelajaran mudah di
cerna oleh murid-murid nya, ia wafat pada tahun 2011, saat wafat, seluruh
murid-murid nya termasuk si aku seperti tidak percaya, karena beliau selalu
terlihat segar dan bersemangat, akhirnya pada tahun 2008 si aku lulus dari SD
Al-Kautsar, dan memasuki SMP Negeri 10 Bandar Lampung, aku memilih sekolah
tersebut dengan alasan SMP itu dekat dengan rumahnya, sehingga bisa ke sekolah
menggunakan ojek atau membawa motor sendiri, sewaktu SD, dari kelas 1 sampai
kelas 6, si aku memang selalu menggunakan abudemen yang di sediakan sekolahan
sebagai alat transportasi nya, karena kedua orang tua nya berkerja sehingga
tidak sempat untuk mengantar nya.
MASA
SMP
Saat
memingikuti MOS di sekolah baru ku, aku mendapatkan kawan-kawan baru, saat itu
alumni dari SD A-K hanya 3 orang, yaitu aku (Alfpinka), Himawati, dan Welman,
namun mereka tidak ada yang satu ruangan dengan diri ku, aku mendapatkan grup
Raden intan, saat mengikuti MOS, ada salah satu kakak kelas yang memperkenalkan
diri nya, nama nya Kautsar, sebenarnya dia anak osis yang satu itu terlihat
berbeda bagi si aku, menurut ia, ka’ Kautsar mempunyai sifat yang lucu dan juga
cara berbicara nya tidak membosankan, ya, mungkin itulah yang di namakan cinta
monyet, untuk pertama kali nya aku tertarik pada seorang pria yang saat itu 2
tahun lebih tua daripada si aku, saat bulan September, 3 bulan setelah aku
memasuki sekolah menengah pertama ku itu, aku melihat ada banner yang isi nya
tentang lomba poster tingkat provinsi, dan yang menang akan berangkat ke
tingkat Nasional, dengan inisiatif, aku meminta informasi dari pihak sekolah,
dan segera membuat poster tentang “Sanitasi Air” yang di adakan oleh Dinas PU, pada
saat itu anak-anak kelas 1 di sekolah nya masuk siang dikarenakan sedang di
buatkan kelas yang baru, pada hari Sabtu pagi, ada 2 orang guru datang ke rumah
ku, ternyata itu adalah wakil kepala sekolah aku yang membawa kabar baik, bahwa
poster aku lulus seleksi 10 besar, dan pagi tiu juga aku harus berangkat ke
balai wanita untuk mendengar pengumuman, aku langsung bergegas mandi dan ber
siap-siap, saat menunggu pengumuman di balai wanita, di sana aku di dampingi
oleh ibu Atma Wilda, saat di umumkan juara nominasi, nama aku tidak di
sebutkan, saat juara 3, tidak di sebutkan, dan saat juara 2 nama aku juga tidak
di sebutkan, sampai akhirnya tiba pada pengumuman juara 1, dan ternyata nama ku
di sebutkan sebagai juara 1 Provinsi dan akan maju ke Babak Nasional untuk
mendapatkan pembinaan, dan workshop dengan Bapak Yusuf Kalla yang saat itu
menjabat sebagai wakil Presiden, dan juga bertemu dengan Bapak SBY, pada hari
senin nya, aku menjadi pusat perhatian para kakak kelas, ya.., karena aku
adalah satu-satu nya anak kelas satu yang datang pada Senin pagi dan mengikuti
upacara, saat nama ku di panggil ke tengah lapangan, aku mendapatkan tepuk
tangan yang meriah dari murid-murid serta guru-guru yang hadir saat upacara,
dan aku juga di minta oleh guru untuk berkeliling kelas dan memberikan motivasi
untuk kakak-kakak kelas nya, jujur aku sangat gugup dan tidak tahu alasan apa
yang harus di sampaikan ke setiap kelas, aku takut di kira sebagai adik kelas
yang sok tenar, namun ternyata para kakak kelas nya sangat welcome kepada ku,
dan mulai saat itulah aku di kenal oleh seluruh murid dan guru si SMP Negeri 10
Bandar Lampung, termasuk oleh kakak kelas ku, yaitu ka’ Kautsar.
Saat bulan November, aku berangkat ke Nasional mewakili Provinsi Lampung, tepat
nya ke Cibubur, di sana aku lagi-lagi mendapatkan banyak teman baru, dan saat
itu Lampung satu kelompok dengan Solo, dan berkenalan dengan anak-anak dari
darah-daerah lain seperti Bali, Mataram, Bandung, Palembang, dan daerah
lainnya, saat itu aku hanya bertemu menteri dinas PU dan Wakil Presiden (Yusuf
kalla) , karena Bapak Presiden (SBY) sedang ada urusan yang lebih penting
sehingga tidak dapat bertemu dengan aku dan setelah 5 hari mendapatkan
pembinaan dan di nobatkan sebagai Duta Sanitasi, aku balik kembali ke Lampung.
Sebulan kemudian tiba pada Bulan Desember, pada tanggal 26, aku mengikuti Study
Tour ke Bali, dan hari yang aku nantikan akhirnya tiba juga, sebelum berangkat,
seluruh murid yang ikut study tour berkumpul terlebih dahulu di sekolahan, saat
kumpul si aku datang telat, ketika memasuki ruangan, tidak ada bangku kosong
lagi, kecuali bangku di deretan belakang, namun aku tidak suka duduk di
belakang, untunglah ada anak kelas 7 bernama Anggita yang saat itu duduk di
deretan bangku nomor 3 menawarkan agar aku duduk bersama ia dan teman nya, tak
di sangka beberapa menit kemudian, kakak kelas yang di kagumi oleh ku yaitu ka’
Kautsar duduk di sebrang bangku ku, muka ku tampak memerah, namun sikap ku
biasa saja, saat di Bali ada satu hal yang membuat aku kaget, saat di kapal
perjalanan menuju pulau Jawa, aku dan kawan-kawan ku yang sebagian besar adalah
kakak kelas (cewe tentunya) mendapatkan snack dari belakang, saat snack
tersebut sedang asyik di makan oleh kawan-kawan ku, terdengar teriakan dari
belakang yang menyatakan bahwa snack itu di tujukan untuk aku dari Ka’ Kautsar,
sontak aku kaget dan tidak terlalu percaya, namun saat di Yogya, ka’ Kautsar
meminta nomor handphone ku melalui ponsel temanku, mulai saat itu kami mulai
dekat, bahkan berita tentang kedekatan kami sudah menyebar ke satu sekolah,
tapi kedekatan kami berdua hanya sebatas kakak dan adik saja, karena aku sadar
bahawa aku masih kelas 1 SMP dan harus fokus pada pelajaran, sampai kakak kelas
nya yang bernama kautsar itu lulus pun, status mereka hanyalah “kakak dan
adik kelas yang dekat” . tiba pada kelas 8, aku memasuki kelas 8E, wali kelas
nya adalah Mem Eryulisma, selama 3 hari diri ku menjadi anak kelas 8, semuanya
berjalan dengan lancar, dan seperti biasanya, yaitu berkenalan dengan guru-guru
baru dan mempelajari materi-materi baru, namun pada hari ke 4, ada sesosok pria
yang sepertinya tidak asing lagi namun bukan murid lama di sekolah nya, ternyata
itu adalah Patrio Tanjung, dan nama panggilan nya adalah Rio, Rio memang satu
TK dan satu SD dengan ku, tidak heran kalau wajahnya famillier untuk aku, sejak
itu aku dan rio berteman, dan ada juga murid baru pindahan dari Taman
Siswa Bandung bernama Fanisya yang satu kelas dengan ajeng, sahabat ku, awalnya
aku serta kawan-kawan satu rombongan ku tidak terlalu senang dengan si fanisya,
karena gaya nya yang terlalu over PD, dan fanisya pun sering jadi inceran
labrakan kakak kelas, sampai pada suatu hari, si Fanisya mencoba mendekatkan
diri pada rombongan perkawanan kami, yang isi nya ada aku (Alfpinka), Ajeng,
Albert, Kery, Astria, Herlina, Dittadan Inka, semenjak itulah Fanisya bergabung
dengan rombongan ku dan kawan-kawan ku, sehingga ia tidak jadi inceran labrakan
para kaka kelas lagi, namun saat kelas 9 semester 1, saat itu aku memenangkan
lomba melukis untuk maju ke Nasional lagi, namun di balik kegembiraan ku itu,
persahabatan kami mulai kacau, dan penyebab utama nya adalah sifat herlina yang
egois, dan sifat fanisya yang plin-plan, dan pertengkaran ini juga melibatkan
Patrio, semenjak saat itu aku bermusuhan dengan rio, saat bulan Desember
tepatnya pada tanggal 24, si aku mengikuti study tour ke Bali lagi, selama 3
tahun berturut-turut aku memang selalu mengikuti study tour yang di adakan oleh
sekolahan ku itu, tak di sangka ternyata si Rio juga mengikuti Study tour lagi,
saat kelas 8 si rio memang mengikuti study tour, dan dia tidaj pernah bilang ke
siapa-siapa bahwa dia akan kembali mengikuti study tour, jujur saja saat itu
perasaan ku lumayan senang, ya, walaupun status aku sedang bermusuhan dengan si
patrio, aku memang mempunyai rasa suka pada musuh ku itu, dan yang tahu hanya
ajeng, albert, dini, dan astria, saat study tour, aku tidak pernah bertengkar
lagi dengan rio, namun kami juga tidak teguran, namun ekspresi wajah kami tidak
seperti orang yang sedang bermusuhan lagi.
Saat semester ke dua, walaupun tidak ada konflik yang besar lagi, permusuhan
kami masih saja berjalan, tapi untunglah persahabatan kami kembali seperti
semula, sebenarnya Rio tidak menunjukkan sikap permusuhan lagi, namun aku yang
selalu saja memasang wajah tidak senang setiap berpapasan dengan Rio, sampai
akhirnya kelulusan pun tiba, seluruh murid di sekolah ku lulus 100%, tentu saja
aku sangat bahagia, apalagi nilai-nilai UN nya bagus-bagus semua, namun di
balik kesenangan ku itu, aku merasa sedih karena harus berpisah dengan
sahabat-sahabat nya yang sudah berteman dengan ku sedari kelas 7.
MASA
SMA
Di saat
teman-teman ku sedang sibuk belajar untuk test SMA, aku sudah tenang-tenang
saja, karena pada saat itu aku sudah di terima di SMA Negeri 2 Bandar Lampung
melalui jalur non test, yaitu melalui jalur Seni, di bidang Melukis, saat Pra
Mos dan Mos aku masuk di grup Gudeg yang menggunakan property serba nerah,
kebetulan sekali merah memanglah warna favorit ku saat hari ke 6 saat MOS,
adalah penetuan exkul, dan aku pun memilih exkul HSEC devisi NewsCast, serta
Bina Vokalia, dengan alasan ingin mencoba membaca berita menggunakan Bahasa
Inggris, dan juga aku sangat senang bernyanyi, setelah 6 hari mengikuti Pramos
dan Mos, tibalah pembagian kelas, aku mendapati kelas X2, dan wali kelas nya
adalah Natalia Juliana Surya, yang kerap di
sapa “ibu Natalie” , beliau sangat ramah kepada murid-murid nya, murah senyum,
lucu dan tegas, Ibu Natalia juga merupakan wali kelas yang di siplin dan
bersahabat dengan murid-murid nya, awal masuk kelas X2, aku merasa sedikit
asing, untung ada Meutia yang sudah ku kenali sedari kecil, dan di tambah lagi
alumni-alumni SD Al-Kautsar yang kenal dengan ku, setelah 1 Bulan, aku mulai
akrab dengan kawan-kawan baru ku, dan pada bulan ke 3, aku mendapatkan
kawan-kawan yang menurut nya mengasyikkan, yaitu Bela, Abel, Chancan dan Kirei,
saat tanggal 25 September aku ber ulang tahun, kebetulan saat itu adalah hari
Minggu dan sedang di adakan jalan sehat , saat tiba di saburai (tempat
berkumpul para peserta jalan sehat), kawan-kawan ku mengucapkan “selamat ulang
tahun” kepada ku, tanpa di sangka, pada tanggal 26 September, aku mendapatkan
kejutan dari kawan-kawan @GENDUTsmanda, aku merasa senang tentunya, mulai saat
itu aku berfikir, teman-teman semasa SMP ku memang susah di lupakan, dan
kawan-kawan SMP aku sangatlah care dengan
ku, sehingga
susah untuk di lupakan, namun aku harus sadar bahwa aku sudah SMA, tentunya
harus lebih mendekatkan diri dengan kawan-kawan ku di SMA, bukan berarti aku
harus melupakan kawan SMP ku, namun aku berfikir bahwa aku harus lebih ber
adaptasi serta mendekatkan diri dengan lingkungan dan kawan-kawan di sekolah
nya yang baru ini, namun sampai saat ini sebenar nya masih ada satu hal yang
mengganjal di hati ku, yaitu aku ingin sekali menyudahi permusuhan dengan Rio,
karena sampai saat ini pun (tahun 2012) aku dan Rio masih bermusuhan dan saling
cekcok, tapi aku pun yakin, suatu saat pasti kami berdua akan sepakat untuk
kembali menjalin tali persahabatan lagi, dan aku juga berharap agar
persahabatan ku dengan sahabat-sahabat ku tidak akan pernah terputus.
KESIMPULAN
Dalam
kehidupan ini banyak pengalaman serta peristiwa yang kita lalui, dan
semua peristiwa yang pernah kita hadapi itu mengandung banyak makna dan juga
hikmah, bisa juga menjadi pembelajaran untuk kita saat kita dewasa, seperti
kisah-kisah yang ku alami, autobiografiku mengisahkan tentang perjalanan
hidupku di awali dari masa kelahiran ku sampai ke masa SMA, serta
menceritakan tentang kisah ku mulai dari kehidupan sehari-hari sampai kisah
tentang persahabatan dan masa-masa remaja ku yang menurut aku menarik untuk
di ceritakan, memang tidak semua pengalaman ku ceritakan, namun kesimpulan
dari masa hidup ku yang sudah di pilih lah yang aku masukkan dalam
autobiografi ku ini.
18
SARAN
Jika sudah membaca autobiografi aku, saya harap kita
bisa mengambil sisi baiknya, seperti usaha-usaha yang di lakukakan aku untuk
mencapai keinginan nya, dan autobiografi ini juga secara tidak langsung
mengandung nasihat bahwa setiap waktu yang kita lalui itu sangatlah berharga,
walaupun tidak bisa di ulang kembali, namun bisa selalu kita kenang, dan
sebenarnya tidak pernah ada yang mustahil di dunia ini, asalkan kita mau
berusahan dan mempunyai niat yang tinggi. Dan jangan pernah ada kata-kata
“Tidak Akan” dalam hidup mu, ke inginan mu yang belum tercapai adalah sesuatu
yang masih tertunda dan “Belum” waktu nya untuk kamu raih, tapi yakinlah bahwa
suatu saat kamu pasti bisa meraihnya asalkan ada niat yang kuat, terus ber Do’a
kepada Tuhan dan di sertai dengan usaha yang maksimal
END ^ ^ THANKYOU:)
saat TK nol besar
saat kelas 6 SD
saat kelas 8 SMP
saat kelas 9 SMP
saat kelas 1 SMA